Jumat, 12 Juni 2015

Hampir Satu Tahun


                  17 Agustus 2014 – 12 Juni 2015 hampir satu tahun saya menjadi mahasiswa STKIP Al Hikmah sekaligus menjadi santri Ma’had Aly Al Hikmah, selama di Al Hikmah banyak kemajuan yang saya dapatkan.
Terutama dalam aspek ibadah dan pemahaman dalam agama, walaupun masih banyak mahasiswa dan santri yang di atas saya yang mempunyai pemahaman agama jauh lebih baik di bandingkan dengan saya. Namun saya merasa banyak kemajuan dalam pemahan agama. Selain itu perubahan yang saya rasakan meningkat adalah dalam akidah dan akhlak.

                   Banyak hal yang berkesan di sini, diantaranya adalah perjuangan untuk hijrah. Kemajuan yang saya dapatkan tersebut  tidak lepas dari semangat perjuangan untuk berubah. Dimana saya dimarahi dosen karena melakukan kesalahan, telat mengumpulkan tugas, terlihat mengantuk dll. Saya sadar kalau saya tidak melakukan kesalahan saya pasti tidak di marahi. Setiap malam saya terkadang menangis, saya renungkan bahwa di sini saya beasiswa 100% , namun saat ini apa wujud balasan terimakasih saya terhadap beasiswa tersebut? Saya belum bisa memberi balasan kepada beasiswa tersebut, namun saya akan berusaha membalas beasiswa tersebut dengan prestasi kelak, walaupun ini berupa mimpi bagi saya namun tidak ada salahnya saya bermimpi, toh mimpi dapat menjadi sebuah kenyataan atau ada pepatah yang mengatakan semua itu berawal dari sebuah mimpi.
                   Saya sebenarnya bingung apa yang masih memberatkan bagi saya selama disini. Karena di sini saya beasiswa 100%, makanpun katering, tidur di kasur yang empuk, mendapat amanat laptop  dan semua terfasilitasi dengan baik, bahkan saya memiliki dosen yang sangat peduli dengan saya. Namun setelah saya renungi satu hal yang memberatkan saya yaitu jauh dengan orang tua. Pada suatu waktu saya  sangat merindukan orang tua, terlebih ketika mendekati UAS, dimana hampir 6 bulan tidak bertemu dengan Orang Tua, rasanya sangat kangen sekali.  Apalagi saya adalah anak yatim, yang pasti saya tidak ingin kehilangan ibu saya yang sangat saya cintai. Saya ingin memastikan orang tua saya (Ibu) saya dalam kondisi sehat selalu. Saya ingin Ibu melihat wisuda saya, dan saya punya cita-cita meberikan hafalan 30 jus  kepada ibu ketika di dunia dan meberikan mahkota kelak di Akhirat di Surganya Allah Ta’ala. Namun hal tersebut membuat saya menangis ketika di waktu malam, melihat kenyataan yang saya alami sekarang. Hal tersebut mebuat konsentrasi saya berkurang.  Karena di sisi lain saya masih keteteran dalam mengatur waktu dan mengerjakan tugas. Apalagi saya tergolong orang yang lama dalam mengerjakan tugas. Saya sadar sebenarnya tugas di berikan kepada saya tentu tujuan sangat baik. Namun saya kawatir saya menjadi seorang yang tergantung pada tugas dan saya menjadi pekerja tugas. Saya kawatir saya menjadi orang yang rajin karena  tugas dan ketika tidak ada tugas saya menjadi orang yang malas.
                   Kelemahan saya adalah saya adalah orang tergolong lama dalam mengerjakan suatu hal. Ego saya berbicara saya berusaha memberikan yang sangat baik menurut diri saya, namun terkadang hal tersebut membuat saya berlama-lamaan dengan suatu pekerjaan tertentu sehingga saya menjadi kurang produktif.

                   Saya mempunyai komitmen untuk terus berjuang di kampus perjuangan ini, saya akan terus maju walaupun saya harus terjatuh, tertatih dan menangis. Untuk itu saya mempunyai langkah-langkah yaitu saya akan senatiasa meminta kritik dan saran dari teman dan ustad atau ustadzah. Mulai semester depan saya akan benar-benar menggunakan waktu sebaik mungkin. Kalau perlu saya akan mengurangi jam tidur dan saya akan mencoba untuk tidur 1 malam untuk belajar, termotivasi dari ustad Zahri yang dapat tidak tidur dua hari untuk belajar.

0 komentar:

Posting Komentar