17
Agustus 2014 – 12 Juni 2015 hampir satu tahun saya menjadi mahasiswa STKIP Al
Hikmah sekaligus menjadi santri Ma’had Aly Al Hikmah, selama di Al Hikmah banyak
kemajuan yang saya dapatkan.
Terutama dalam aspek ibadah dan pemahaman dalam
agama, walaupun masih banyak mahasiswa dan santri yang di atas saya yang
mempunyai pemahaman agama jauh lebih baik di bandingkan dengan saya. Namun saya
merasa banyak kemajuan dalam pemahan agama. Selain itu perubahan yang saya
rasakan meningkat adalah dalam akidah dan akhlak.
Banyak
hal yang berkesan di sini, diantaranya adalah perjuangan untuk hijrah. Kemajuan
yang saya dapatkan tersebut tidak lepas
dari semangat perjuangan untuk berubah. Dimana saya dimarahi dosen karena
melakukan kesalahan, telat mengumpulkan tugas, terlihat mengantuk dll. Saya
sadar kalau saya tidak melakukan kesalahan saya pasti tidak di marahi. Setiap
malam saya terkadang menangis, saya renungkan bahwa di sini saya beasiswa 100%
, namun saat ini apa wujud balasan terimakasih saya terhadap beasiswa tersebut?
Saya belum bisa memberi balasan kepada beasiswa tersebut, namun saya akan
berusaha membalas beasiswa tersebut dengan prestasi kelak, walaupun ini berupa
mimpi bagi saya namun tidak ada salahnya saya bermimpi, toh mimpi dapat menjadi
sebuah kenyataan atau ada pepatah yang mengatakan semua itu berawal dari sebuah
mimpi.
Saya
sebenarnya bingung apa yang masih memberatkan bagi saya selama disini. Karena
di sini saya beasiswa 100%, makanpun katering, tidur di kasur yang empuk, mendapat
amanat laptop dan semua terfasilitasi
dengan baik, bahkan saya memiliki dosen yang sangat peduli dengan saya. Namun setelah
saya renungi satu hal yang memberatkan saya yaitu jauh dengan orang tua. Pada
suatu waktu saya sangat merindukan orang
tua, terlebih ketika mendekati UAS, dimana hampir 6 bulan tidak bertemu dengan Orang
Tua, rasanya sangat kangen sekali.
Apalagi saya adalah anak yatim, yang pasti saya tidak ingin kehilangan
ibu saya yang sangat saya cintai. Saya ingin memastikan orang tua saya (Ibu)
saya dalam kondisi sehat selalu. Saya ingin Ibu melihat wisuda saya, dan saya
punya cita-cita meberikan hafalan 30 jus
kepada ibu ketika di dunia dan meberikan mahkota kelak di Akhirat di
Surganya Allah Ta’ala. Namun hal tersebut membuat saya menangis ketika di waktu
malam, melihat kenyataan yang saya alami sekarang. Hal tersebut mebuat
konsentrasi saya berkurang. Karena di
sisi lain saya masih keteteran dalam mengatur waktu dan mengerjakan tugas.
Apalagi saya tergolong orang yang lama dalam mengerjakan tugas. Saya sadar
sebenarnya tugas di berikan kepada saya tentu tujuan sangat baik. Namun saya
kawatir saya menjadi seorang yang tergantung pada tugas dan saya menjadi
pekerja tugas. Saya kawatir saya menjadi orang yang rajin karena tugas dan ketika tidak ada tugas saya menjadi
orang yang malas.
Kelemahan saya adalah saya adalah orang tergolong
lama dalam mengerjakan suatu hal. Ego saya berbicara saya berusaha memberikan
yang sangat baik menurut diri saya, namun terkadang hal tersebut membuat saya
berlama-lamaan dengan suatu pekerjaan tertentu sehingga saya menjadi kurang
produktif.
Saya
mempunyai komitmen untuk terus berjuang di kampus perjuangan ini, saya akan
terus maju walaupun saya harus terjatuh, tertatih dan menangis. Untuk itu saya
mempunyai langkah-langkah yaitu saya akan senatiasa meminta kritik dan saran
dari teman dan ustad atau ustadzah. Mulai semester depan saya akan benar-benar
menggunakan waktu sebaik mungkin. Kalau perlu saya akan mengurangi jam tidur
dan saya akan mencoba untuk tidur 1 malam untuk belajar, termotivasi dari ustad
Zahri yang dapat tidak tidur dua hari untuk belajar.
0 komentar:
Posting Komentar