وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (٣
“Demi yang genap dan
yang ganjil.”
(QS. Al-Fajr [89]: 3)
Mengapa
Allah bersumpah atas nama bilangan genap dan ganjil?
Bilangan
ganjil dan genap adalah jenis bilangan yang sering dipelajari dalam matematika.
Bilangan
ganjil adalah bilangan yang tidak habis (mempunyai sisa) apabila dibagi 2.
Bilangan ganjil ditandai dengan diakhiri salah satu angka 1,3,5,7,9.
Contoh:
1, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 13, ... dst.
Bilangan
genap adalah bilangan yang habis (tidak mempunyai sisa) apabila dibagi 2.
Bilangan genap ditandai dengan diakhiri salah satu angka 0,2,4,6,8, Contoh:
2,4,6,8,10, 12, 14, ... dst.
0
tidak termasuk bilangan genap dan bilangan ganjil. Tetapi jika suatu bilangan
diakhiri angka 0 merupakan bilangan genap.
Contoh:
10, 20, 30, 100, 200, 1000, 40000, 500000, dll.
Didalam
kehidupan 0 menyatakan ada yang tiada dan tiada yang ada. Seperti kolong tempat
tidur, ada. Tetapi jika di cari tempat tiangkat ternyata tidak ada.
Yang
ganjil dicukupkan oleh yang genap. Mujahid mengatakan: “Segala makhluk yang
dijadikan Allah ini adalah genap; Ada darat ada laut. Ada jin ada manusia. Ada
matahari ada bulan. Ada kufur ada iman. Ada bahagia ada sengsara. Ada petunjuk
ada kesesatan. Ada malam dan ada siang.
Tafsiran
dari Mujahid ini dapatlah diperluas lagi; Ada bumi ada langit. Ada permulaan
ada kesudahan. Ada lahir ada batin. Ada laki-laki dan ada perempuan.
Adapun
yang tetap ganjil atau tunggal tak ada pasangannya ialah yang Maha Esa, berdiri
sendirinya, yang tiada bersekutu dengan yang lain, yaitu Allah Tuhan kita.
“Katakanlah: ‘Dia-lah
Allah, Yang Maha Esa’.”
(QS. Al-Ikhlash [112]: 1)
IG: @tamimzainuddin
0 komentar:
Posting Komentar