Senin, 27 Oktober 2014

MENGAPA JARI-JARI KITA BENTUKNYA BERBEDA-BEDA


Telah kita ketahui Allah SWT menciptakan jari-jari tangan dengan berjuta manfaat kegunaannya masing-masing.


Maka dari itu, patut kita bersyukur telah diberikan peciptaan yang sempurna oleh Sang Pencipta. Namun jangan sampai kita menggunakannya untuk perbuatan yang dilarang oleh-Nya.


Namun apakah anda pernah berfikir, kenapa jari-jari kita ini bentuknya berbeda-beda ? Serta kalau di perhatikan secara terpisah, bentuk serta fungsinya berbeda-beda.


1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung. si jempol adalah sejenis jari yang memiliki bentuk hampir 90 derajat lengkung pada bagian atas dan sedikit membungkuk ke arah pergelangan tangan (tidak lurus). Sering di identikkan dengan pemimpin, mengapa? Karena jika keempat jari hadir tanpa si jempol, maka berantakanlah apapun yang dikerjakan. Begitupun juga jika si jempol kita acungkan kepada yang lain dan ujungnya menghadap atas, maka bertanda kita puas akan kinerja seseorang. Melainkan sebaliknya jika kita mengarahkannya kebawah, maka tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah sindiran ataupun ejekan kepada seseorang karena tidak mampu menunjukan kinerja seseorang tersebut.

2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah. jari yang umumnya paling panjang kedua ini juga memiliki simbol seperti halnya dengan si  gendut jempol, yakni identik akan pemerintahan. Letaknya yang berdampingan antara jari tengah dan jri gendut ini menjadikan jari telunjuk seakan hanya patuh terhadap uang dan kekuasaan. Ibarat yang akan saya berikan adalah, jika seorang pemimpin yang berlimpah kekuasaan dan harta, menunjukkan jari telunjuk kepada orang yang dibawahnya, niscaya orang yang di tunjuk itu akan patuh kepadanya. Namun jika seorang yang tidak memiliki kekuasaan dan kurang harta yang berlimpah menunjukkan telunjuknya kepada orang "besar" beda halnya, pasti kita akan menderita minimal mendekam di hotel yang jendelanya terbuat dari besi alias penjara.

3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.jari yang identik dengan penghinaan yang sedikit kasar. Namun bukan itu yang akan saya artikan. Melainkan, jari tengah ibarat penegak dan aparat hukum yang harus memiliki sifat adil dan netral.


4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.jari ini identik dengan masa muda (Pemuda) dan juga keindahan, terbukti dengan seringnya perhiasan melingkari jari tersebut. Jari yang identik dengan pemuda ini adalah jari yang paling berharga dari jari-jari lainnya. Seperti halnya peran pemuda di negara adalah menjadikan kemajuan pada negaranya. Begitupun jari tengah ini menjadikan keindahan kepada telapak tangan tersebut. Sungguh beruntung jadi jari manis yang sering memiliki emas, berlian serta permata

5. Ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking?).adalah jari yang imut-imut nan kecil, namun jari ini di ibaratkan sebagai wanita, wanita adalah sosok yang paling berpengaruh dimanapun berada. Contoh kecilnya adalah, jika kita "suit" antara ibu jari dan kelingking maka yang menang adalah kelingking. Sama halnya seorang pemimpin (pengibaratan ibu jari) akan luluh hati dan jiwanya oleh WANITA (pengibaratan kelingking). Berhati-hatilah dengan semua yang diibaratkan oleh kelingking. Karena semuanya adalah godaan dunia.


Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).


Pernah suatu hari saat kecil saya bertengkar dengan teman saya. Dengan menunjukan jari telunjuk ke muka teman saya dan berkata “kamu monyet” dan saya di tegur oleh guru saya bahwa hal tersebut tidak boleh di lakukan. Beliau mengatakan “tidakkah kamu ketahui 1 jari telunjuk di hadapkan kepada temanmu dan 1 jari itu mengatakan temanmu “monyet”, tapi lihat kemana 4 jari lainnya mengarah?”

Jadi, saat kita mengacungkan 1 jari telunjuk kepada orang lain dengan memaki. Maka secara tidak langsung kita 4 x lipat memaki diri kita sendiri.


Kesimpulan yang dapat dipetik dari sepenggal kisah lima jari antara lain kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling 
mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh.


0 komentar:

Posting Komentar